Wednesday, 8 October 2014

Ankara

Sejarah Singkat Ankara

Dahulu kota Ankara merupakan daerah yang tertinggal, sebelum akhirnya dipilih menjadi Ibu Kota negara pada tahun 1923. Mustafa Kemal Ataturk, pendiri negara Turki yang beraliran sekuler mempunyai pemikiran dan strategi kenapa harus memilih Ankara sebagai ibu kota. Pemikiran tersebut antara lain dengan memperhatikan kondisi geografisnya yang berada pada posisi strategis di tengah-tengah negara Turki tepatnya di daerah Anatolia. Mustafa Kemal Ataturk telah berhasil membawa Ankara yang tadinya merupakan daerah tertinggal dengan jumlah penduduk sekitar 30.000 menjadi daerah yang maju dan moderen saat ini dengan penduduk berjumlah 4,6 juta orang.
 Pada abad ke 12 sebelum masehi, kota ini bernama Ankuwash. Kemudian pada zaman Rom kota ini diberi nama Ancyra. Dan pada zaman kekuasaan Byzantium kota ini dikenal dengan nama Ankyra yang artinya Jankar dalam bahasa Yunani. Orang-orang Eropa menyebutnya Angora sampai pada masa kerajaan Seljuk yang dimulai pada tahun 1073 masehi dan berlanjut secara internasional. Dan pada akhirnya Mustafa Kemal Ataturk secara resmi memberi nama Ankara pada tahun 1930 sampai sekarang.
Iklim
Kota Ankara memiliki empart musim . Pada musim sejuk kota ini beriklim sejuk dan bersalji karena berada pada dataran tinggi. Sedangkan pada musim panas iklimnya terasa panas dan kering. Hujan biasanya turun selama musin semi dan musim luruh. Karena posisinya berada pada dataran tinggi, maka ketika malam hari dimusim dingin dan musim panas hawanya terasa sangat dingin
Mata wang
Mata wang Turki adalah Lira yang secara resmi disebut sebagai Turkish Lira (simbol mata wangnya TL, sedangkan menurut standard  ISO 4217
Wang kertas (fiat money) dalam mata wang TL tersedia dalam pecahan 5 TL, 10 TL, 20 TL, 50 TL, 100 TL dan 200 TL. Sedangkan uang dalam bentuk koin tersedian pecahan 1 TL, 50 kurus (kr), 25 kr, 10 kr, 5 kr dan 1 kr.
Penduduk Turki (Ankara)
Penampilan fisik orang Turki sangat mirip dengan orang-orang Eropa kebanyakan. Mereka memiliki kulit berwana putih, rambut perang dan berhidung mancung. Ada juga yang berambut hitam dan berkulit putih kekuningan. Tinggi badan rata-rata seperti tinggi badannya orang Asia Tengah. Kebanyakan dari mereka adalah keturunan dari hasil perkawinan bangsa mongol dan penduduk lokal (asimilasi) yang terjadi pada masa kejayaan Mongol kira-kira pada tahun 1206 masehi dimana pada masa itu kerjaan Mongol mempunyai daerah taklukan yang menjangkau sampai ke wilayah Eropa timur (Polandia, Russian dsb).

Majoriti masyarakat Turki beragama Islam dan jumlahnya kurang lebih 98%. Walaupun Republik Turki adalah negara sekuler, kita dapat mendengarkan suara kumandang azan sebanyak lima kali dalam sehari dari speaker masjid. Pahaman sekuler yang dimulai sejak awal berkuasanya Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1920-an masih bertahan sampai saat ini. Karena majority  kelompok militer di Turki masih mempertahankan fahaman sekuler. Tidak ada peluang bagi rakyat yang akan membawa simbol-simbol keagamaan dalam penyelenggaraan kenegaraan. Tetapi baru pada masa pemerintahan Presiden  Abdullah Gul dan Perdana Menteri Recep Tayip Erdogan lah yang membongkar tradisi. Dimana perempuan berjilbab dapat masuk ke istana dan mengikuti acara kenegaraan. Dan sebagai bentuk protes dari kalangan militer, mereka memilik walk out meninggalkan istana.
Jadi walaupun negara sekuler, kepribadian dan kebiasaan mereka sangat baik dan cukup religius. Secara fizik mereka memang seperi orang barat (Eropa), tetapi dalam berinterkasi dan kebiasaannya mereka tetap saja seperti orang timur. 
Ankara yang dilawati adalah makam Mustafa Kamal Antartuk.
 
 Kawasan makam Mustafa Kamal ini sangat luas berkm .Terdapat makam sahabat/penasihatnya di luar bangunan makamnya.Binaan adalah dari tile or marble.Seni ukir Mesir terdapat di dindingnya.Dilengkapi dengan muzium semasa hayatnya.Anjing kesayangannya dikeraskan diawet menjadi patung anjing.Banyak patung lilin Mustafa Kamal di muziumnya.Sesiapa boleh melihat wajahnya yang garang dan matanya.
Di belakang kami berdiri itulah binaan tile 4 segi itu disemadikan jasadnya yang dihimpit dengan batu. Makam sebenar ada di bahagian bawah binaan ini lebih kurang 10 m ke bawah hanya dibolehkan pelawat pembesar negara sahaja.

 
Di perkarangan muzium banyak ditanam pokok bunga ros yang beranika warna .Arkitek yang membina makam ini didatangkan khas dari Amerika.





 



Istanbul

21 sept 2014 bersamaan ahad rombongan kami bertolak dari Bolu ke Istanbul memakan masa 3 jam.Awal pagi jam 7 pagi telah berada di dalam bas untuk ke Istanbul.Keluar hotel sangat sejuk suhu mencecah 10 degree celcius.Bila bercakap keluar asap/wap air.Sepanjang perjalanan baru lah nampak hutan itu pun pokok ru/pine.Cadangnya kami akan ke shopping Mall yang ke 2 terbesar di Euro.Wou hebat kedengararannya sehingga terpaksa membatalkan satu event yang sangat aku ingin kan iaitu sepatutnya menziarahi masjid sulaimaniye dan masjid Abu Ayub Ansari serta kubur
 
Di Istanbul kami bermalam di hotel Encore.Suasana jalan raya hari minggu cantik dan udara bersih n nyaman.

 
Di tepi selat Bosphorus ramai yang santai berkeluarga.
 Sebaik sampai dari Bolu kami diberi peluang shopping di Mall ke 2 terbesar di Eropah.Dan keesokkan harinya sebelum pulang ke Malaysia kami berkesempatan shopping di Grand Bazar.Paginya breakfast di hotel barulah jumpa dalca yang sedap untuk dimakan bersama roti Turkish.

 Bergambar di depan hotel Encore.
    Sempat mengambil gambar tanah perkuburan di Kota Istanbul.Kubur di lereng bukit.Dan di sana sini terdapat masjid-masjid kecil.
 
     Dia atas jambatan ramai kaki pancing sabar mengail ikan dengan meriahnya.
 
 
 Masjid di Turki sentiasa sama bentuk dan warna seperti Masjid Biru.

Tuesday, 7 October 2014

mevlana

Museum Mevlana Jalaluddin Rumi, Konya

Jalaludin Rumi atau nama lengkapnya Maulana/ Mevlana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri adalah sang pujangga sufi dari tanah Persia. Selain penyair dia juga tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Lahir pada 30 September 1207 Masehi di Balkh sebuah kota kecil di kota Khurasan, Afghanistan dan meninggal pada 17 Desember 1273 Masehi di Konya ,Turki.

Tempat dimana Rumi mendirikan sekolah dan tempat dimana kemudian beliau dimakamkan itulah kemudian didirikan museum Mevlana.
Ditempat itu pula dulu pernah menjadi pondok atau sekolah untuk para darwis , yang lebih dikenal sebagai whirling dervishes.

Zikir adalah salah satu tuntunan Nabi Muhammad SAW untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Jalaluddin Rumi, kemudian mengembangkan metode zikir dengan gerakan berputar yang dikenal sebagai ”Dervish Dance”.

Teknik menarikan ”Tari Darwis” sangat mudah. Inti gerakan tari ini adalah berputar yang dilakukan searah jarum jam dan dilakukan terus-menerus. Gerakan ini simbol alam semesta yang selalu berputar mengelilingi garis edar masing-masing.

Tangan kanan menghadap ke atas sebagai simbol menerima karunia Allah dan tangan kiri menghadap ke bawah yang bermakna hendaknya manusia memberikan cinta kasih kepada sesama.

Terkadang masyarakat awam mengira orang yang menari Darwis kesurupan karena bisa berputar-putar begitu lama. Tidak, mereka bukan kesurupan. Mereka justru tengah berada dalam kesadaran yang tinggi, mampu mengidentifikasi keadaan di sekitarnya dengan lebih baik. Ini berujung pada kesadaran siapa diri kita sebenarnya
Tarian Darwis / Sufi Berputar

Memasuki area museum melalui gerbang utama ke halaman marmer-beraspal. Air mancur terletak di tengah-tengah halaman itu dibangun oleh Yavuz Sultan Selim. Adapun sebelum masuk kedalam museum ini kita diwajibkan untuk melapisi sepatu atau alas kaki kita dengan plastik yang disediakan.

                                 Satu philosophy dari Mevlana Rumi yang akan terus teringat adalah ; bahwa manusia terlahir untuk mati, jadi berbuat baiklah kita kepada semua orang.

Rumi lahir di Afghanistan dan besar di Turki (ketika itu kedua wilayah itu merupakan bagian kerajaan Persia). Ia seorang guru madrasah yang menjadi terkenal sebagai seorang sufi atau ahli mistik. Banyak orang secara keliru mengartikan mistik sebagai gaib atau takhayul. Padahal mistik (nama lain: sufisme atau tasawuf) adalah sebuah dimensi atau sub-sistem dalam suatu agama yang menkankan pendekatan diri kepada Allah dan pemenuhan kebutuhan untuk mengalami perasaan menyatu dengan Allah. Di sepanjang sejarah, terdapat tokoh-tokoh mistik di dalam setiap agama. Mistik tidak mementingkan aspek-aspek formal seperti doktrin, peraturan, dan kelembagaan agama, melainkan aspek batin seperti kesalehan, kedamaian, dan cinta kasih. Ini melampaui segala pagar agama. Orang beragama dan berbangsa apapun dirangkul sebagai “sesame kekasih Allah”.

Rumi mendapat pengaruh dari beberapa ahli mistik Islam seperti Al-Ghazali (abad ke-11), Sana’I dan Aththar (abad ke-12) serta ahli mistik Kristen seperti Augustinus (abad ke-4) dan Fransiskus Asisi yang hidup sezaman dengan Rumi.

Rumi menuangkan penghayatan mistiknya dalam puisi berbahasa Persia. Karya agungnya berjudul Matsnawi yang terdiri atas sekitar 25.700 bait yang mulai ditulisnya pada usia 54 tahun sampai wafatnya pada usia 66 tahun. Tema yang mendominasi puisinya adalah kehausan makhluk untuk menyatu dengan Sang Pencipta.

Rumi pun mengungkapkan spiritualitasnya dalam bentuk tarian yang disebut samah. Tarian meditative inilah yang sekarang bisa disaksikan oleh para  pelancong di Istanbul. Suasananya khidmat dan sederhana, bertempat di sebuah bangsal bangunan antic, tanpa panggung dan tanpa sorotan lampu. Tempat duduk diatur setengah melingkar. Musiknya adalah petikan siter atau kecapi, tabuhan gendang, tiupan suling, dan senandung para penembang dengan lirik karya Rumi berbahasa Turki. Sejumlah penari (kebanyakan pria) tampil sambil berputar. Mereka berjubah hitam dengan topi tarbus tinggi berbentuk kerucut tumpul. Di tengah tarian mereka melepas jubah hitam yang melambangkan kuburan ego atau ke-aku-an. Ternyata di balik jubah hitam itu mereka mengenakan baju lengan panjang berwarna putih. Mereka berputar-putar se arah jarum jam. Semua itu mengandung makna yang sangat dalam. Putaran itu melambangkan harmoni dengan putaran kosmos. Hentakan kaki melambangkan komitmen membuang semua perbuatan duniawi. Penonton dilarang bertepuk tangan. Memang benar, bagaimana mungkin kita bertepuk tangan dalam suasana yang begitu khidmat dan teduh? Selama satu jam jiwa kita ikut menari dan terangkat tinggi mendekat pada Tuhan.


Sejak awalnya semua puisi dan tarian warisan Rumi bersifat universal. Orang beragama dan berbangsa apapun adalah sesama kekasih Allah. Oleh sebab itu, meskipun Rumi mengalami sendiri berbagai penderitaan akibat serangan Mongolia dan perang salib, namun di dalam puisinya sama sekali tidak terdapat nada kebencian. Sebaliknya, puisinya bernada cinta kasih. Demikian juga dari awal lahirnya tarian Samah, Rumi menari bukan hanya dengan teman yang Muslim, melainkan juga dengan teman-temannya yang beragama Zoroaster, Jaina, Yahudi dan Kristen. Bukankah itu pula makna hidup? Dunia adalah panggung tari. Allah mengajak kita menari. Bukan menari sendirian, melainkan menari bersama semua kekasih Allah yang berbangsa dan beragama lain. Kita menari dengan irama yang sama dan putaran yang sama. Kita menanggalkan jubah ego chauvinisme agama dan bangsa yang sempit serta kerdil. Kita berputar bersama, mendekat dan semakin mendekat pada Sang kekasih. 

kisah Al Fateh

Sejarah kegemilangan Islam di Turki
Sejurus sebelum memulakan kempen perang, Sultan Muhammad Al Fateh r.a. telah mengumpulkan seluruh tenteranya dalam satu sesi. Sebaik sebelum solat fardhu yang akan diimamkan oleh baginda sendiri, semua tenteranya diminta bangun berdiri tegak terlebih dahulu, lalu baginda mengajukan beberapa soalan antaranya; 

1. Siapakah di kalangan tuan-tuan yang sejak balighnya pernah tertinggal solat fardhu walau pun sekali, silakan duduk. Semua tenteranya berdiri tegak, tanpa ada seorang pun yang duduk. 

2. Siapakah di kalangan tuan-tuan yang sejak balighnya pernah tertinggal solat berjemaah walau pun sekali, sila duduk. Sebahagian tenteranya duduk. 

3. Siapakah di kalangan tuan-tuan yang sejak balighnya pernah tertinggal sunat rawatib walau pun sekali, silakan duduk. Sebahagian besar tenteranya yang masih berdiri pun duduk. Baki yang masih bediri dari kebanyakannya adalah tentera yang kanan-kanan. Kemudian baginda bertanya lagi. 

4. Siapakah di kalangan tuan-tuan yang sejak balighnya pernah tertinggal solat malam (tahajjud) walau pun sekali silakan duduk. Maka semua tentera yang tadinya masih berdiri tegak pun duduk.

Tinggallah Sultan Muhammad Al Fateh berdiri terpacak seorang diri di hadapan seluruh tenteranya. Maka fahamlah tentera-tentera Sultan Muhammad Al Fateh bahawa Sultan dan juga ketua tentera yang menjadi imam setiap kali solat berjemaah itu tidak pernah meninggalkan amalan solat sunnat malam sejak baginda baligh walau pun sekali. 
Syeikh Shamsudin melalui mimpi beliau.
Sebelum serangan ke atas Kota Konstantinopel dilakukan,Sultan Muhammad Al-Fateh sendiri pernah menyamar untuk menyeludup masuk ke dalam kota tersebut. Usaha ini bertujuan mengenal pasti selok belok kota tersebut serta mencari sendiri kekuatan serta kelemahan kota milik Empayar Byzantine. Strategi yang akan dilancarkan terhadap tentera Rom ini mengandungi strategi daripada peperangan oleh Rasulullah SAW dan Salahuddin Al-Ayyubi kerana dua ikon hebat ini antara tempat rujukan yang paling disanjungi oleh Sultan Al-Fateh.
Sultan Muhammad Al-Fateh melakukan percubaan untuk menakluki Kota Konstantinopel dalam masa hampir dua bulan. Bersama-sama beliau adalah sebaik-baik tentera sepanjang zaman yang berjumlah seramai 150 ribu orang. Selain daripada itu beliau juga mempunyai teknologi perang yang hebat yang mana beliau sendiri telah mereka bentuk meriam gergasi sebagai alat perang. Sebanyak 69 biji meriam telah dibawa bersama dalam bentuk pelbagai saiz dan empat daripadanya dalam bentuk gergasi yang mampu menembusi tembok Kota Konstantinopel sedalam dua meter daripada empat meter saiz keseluruhan.
Tembok itu yang mempunyai empat lapisan, setinggi 25 kaki dan sejauh 160 kaki itu telah dikepung oleh tentera Islam selama 53 hari. Usaha yang dilakukan secara berterusan itu tanpa menunjukkan sebarang hasil kejayaan telah membuatkan tentera Islam berasa sedikit lemah. Lebih-lebih lagi setelah tentera Islam mendapat berita bahawa armada laut tentera Islam telah kalah setelah mendapat tentangan yang hebat oleh tentera laut Byzantine. Lalu Sultan Muhammad Al-Fateh menyuruh untuk siapa-siapa daripada kalangan pegawainya yang melemahkan semangat tenteranya dipecat.
Semangat beliau juga semakin teruji apabila mendapat desakan daripada pihak tenteranya agar berundur setelah percubaan demi percubaan telah gagal dilakukan ditambah pula dengan berita bahawa kerajaan Rom semakin kuat setelah mendapat bantuan daripada Pope Vatican. Ketika inilah peranan seorang guru yang sangat mengasihi Sultan Muhammad Al-Fateh yakni Syeikh Shamsudin yang juga merupakan wali Allah dalam membangkitkan semangat Sultan Al-Fateh dengan mengirimkan sepucuk surat buat beliau.
Beliau memberi semangat pada beliau dengan menyuruh beliau meneruskan tentangan. Syeikh Shamsudin juga memberitahu bahawa beliau telah mendapat mimpi daripada Allah ta’ala bahawa Kota Konstantinopel akan ditawan pada bulan Mei. Syeikh Shamsudin juga sebenarnya telah digelar sebagai Al-Fateh Al-Ma’nawi iaitu Al-Fateh yang sebenar kerana sumbangan beliau terhadap perjuangan pembukaan Kota oleh Sultan Muhammad Al-Fateh.
Tekanan yang diterima ini juga sebenarnya merupakan suatu ujian daripada Allah ta’ala yang ingin menguji tentera Islam,kepada siapakah sebenarnya penggantungan mereka yang sebenar-benarnya.Selain itu dengan kehadiran suatu tekanan juga akan mampu menyerlahkan lagi potensi paling tinggi dalam diri kita.Selepas itu,semangat Sultan Al-Fateh kembali melonjak dan beliau telah membuat satu keputusan yang mengejutkan semua pihak.Sebanyak 72 kapal kecil di bahagian armada laut telah diangkut naik ke gunung sebelum diluncurkan kembali ke perairan Teluk Golden Horn hanya dalam satu malam sahaja.
Strategi ini diakui sebagai antara strategi peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh sejarawan Barat sendiri dan beliau juga digelar ‘Grand Seigneur’ iaitu ‘pemimpin agung’. Kapal-kapal ini dipastikan agar sampai menjelang subuh kerana selepas solat Subuh yang dilakukan secara berjemaah yang mana Sultan Al-Fateh sendiri menjadi imam. Serangan daripada tentera Islam dilakukan dengan dua kali ganda berserta serangan mengejut oleh bedilan-bedilan meriam di bahagian tembok belakang kota oleh kapal-kapal kecil yang diangkut tadi. Perkara ini memberikan satu impak besar buat kerajaan Byzantine kerana bagi mereka belakang kota merupakan bahagian yang paling selamat dan kehadiran kapal tentera Islam dibahagian perairan teluk benar-benar di luar jangkaan.
Melihat kepada tentera beliau yang semakin lemah,lantas beliau bertitah kepada tenteranya,beliau berkata;
“Wahai tenteraku,aku kini sudah bersedia untuk mati syahid di jalanNya dan sesiapa yang ingin turut sama mati syahid bersamaku,marilah mengikutiku!”
Mendengar kepada titah tersebut, sahabat baik beliau sendiri iaitu Hassan Ulubate yang sering menjadi teman berlawan pedang semenjak kecil lagi mengetuai seramai 30 orang tentera Islam menyerbu masuk ke dalam kubu musuh dan berserta 8 anak panah yang tertusuk di badan Hassan ditambah pula dengan ratusan libasan pedang. Hassan yang juga merupakan pemegang panji tentera Islam pada ketika itu akhirnya berjaya mendaki ke kawasan atas bukit untuk menukarkan panji tentera Rom kepada panji tentera Islam sebelum mati syahid pada akhirnya.
Melihat kepada perkara itu, tentera Islam akhirnya dengan penuh semangat berpusu-pusu memecah masuk ke dalam kubu musuh sambil melaungkan Allahu Akbar. Pada tanggal 29 Mei 1453 Kota Konstantinopel akhirnya berjaya ditawan oleh kerajaan Islam dan nama Konstantinopel telah ditukarkan menjadi Istanbul (Islam keseluruhannya). Sultan Muhammad Al-Fateh juga telah melumurkan pasir ke mukanya selepas melakukan sujud syukur di atas pembukaan kota tersebut dan pembukaan ini juga telah menyebabkan beliau digelar sebagai Al-Fateh yang membawa maksud pembukaan.
Sebaik-baik Raja,Sebaik-baik Tentera
Gereja Saint Sophie juga telah ditukar menjadi masjid Hayyat Sofia dan semasa ingin melakukan solat Jumaat pertama,timbul persoalan siapakah yang harus menjadi imam. Lantas beliau memilih dengan menanyakan soalan kepada tenteranya;
“Sesiapa yang di antara kamu semua yang pernah meninggalkan solat fardhu walau sekali,silakan duduk!’’
Namun tiada seorang pun dalam kalangan tentera beliau yang duduk kerana tidak pernah meninggalkan solat fardhu walau hanya sekali semenjak dari kecil. Kemudian beliau menanyakan lagi kepada para tenteranya,
“Sesiapakah yang antara kamu pernah meninggalkan solat rawatib walau sekali,silakan duduk!’’
Sebahagian daripada tentera beliau kemudiannya duduk.Manakala soalan yang terakhir yang diajukan oleh beliau;
“Sesiapakah yang antara kamu pernah meninggalkan solat sunat tahajud walau sekali,silakan duduk!’’
Semua ahli tentera beliau akhirnya duduk dan hanya Sultan Muhammad Al-Fateh sahajalah yang tinggal seorang sahaja berdiri. Hal ini membenarkan ramalan Rasulullah SAW,bahawa sebaik-baik raja hanyalah benar-benar layak disandang oleh beliau.
Kesimpulan
Sultan Muhammad Al-Fateh bukan sahaja idola kita, tetapi segala ajaran serta peribadi beliau juga seharusnya dijadikan motivasi buat kita semua demi melahirkan Muhammad Al-Fateh yang kedua. Kegemilangan Islam bukan sekadar cita-cita yang hanya bermain di bibir mulut sahaja namun perlu dibuktikan sama dengan mujahadah yang bersungguh-sungguh.

Sultan Muhammad Al-Fateh atau nama sebenarnya Sultan Muhammad dilahirkan di Edirne pada 29 Mac 1432 Masihi. Merupakan Sultan yang ketujuh daripada kerajaan Uthmaniyah. Beliau sangat terkenal dengan sifatnya yang tenang, pendiam, sabar, berani, tegas dan sangat cintakan ilmu. Beliau juga merupakan seorang yang sangat tawwaduk sehingga para ulama serta para pemimpin begara ikut serta dalam membina Benteng Bereli Hassan apabila melihat beliau sama-sama membuka serban dan bajunya untuk mengangkat batu dan pasir.
Kehebatan beliau terserlah dengan menguasai pelbagai ilmu dalam pelbagai bidang antaranya seperti ketenteraan, sains, kejuruteraan, falsafah dan matematik. Beliau juga menguasai enam bahasa yang berbeza iaitu Arab, Latin, Greeek, Serbia, Turki dan Parsi. Hal ini menunjukkan betapa penguasaan otak kiri perlu sama hebat dengan penggunaan otak kanan agar segala jenis ilmu dapat dikuasai dengan baik dan  bukan hanya tertumpu kepada satu-satu bidang sahaja.
SULTAN MUHAMMAD AL-FATIH

Sultan Muhammad Al Fatih merupakan seorang pemimpin yang begitu istimewa. Hinggakan perihal tentang baginda pernah disebut Rasulullah SAW di dalam satu Hadisnya.

Sabda Rasulullah SAW ketika menggali Parit Khandaq; “..Constantinople (kini Istanbul) akan jatuh ke tangan tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tenteranya adalah sebaik-baik tentera……” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Apabila Nabi Muhammad s.a.w. menyebut bahawa Constantinople akan dibuka oleh raja dan tentera terbaik, kerajaan Islam sepanjang zaman telah berusaha menjadikannya kenyataan.

Umat Islam berlumba-lumba membebaskan Constantinople untuk mendapatkan penghormatan yang dijanjikan oleh Allah SWT di dalam Hadis Rasulullah tersebut. Walau bagaimanapun, kesemua kempen yang dilancarkan menemui kegagalan. Diantaranya, 5 kempen di zaman Kerajaan Umayyah, 1 kempen di zaman Kerajaan Abbasiyah dan 2 kempen di zaman Kerajaan Uthmaniyyah.

KISAH SAHABAT NABI

Di dalam salah sebuah kempen semasa zaman Kerajaan Umayyah, seorang sahabat besar Nabi SAW iaitu Abu Ayyub Al Ansary RA telah syahid dan dimakamkan di bawah dinding kubu Kota Constantinople di atas wasiatnya sendiri. Apabila ditanya kenapa beliau ingin dimakamkan di situ maka beliau menjawab, “Kerana aku ingin mendengar derapan tapak kaki kuda sebaik-baik raja yang akan mengetuai sebaik-baik tentera semasa mereka membebaskan Constantinople”.Begitulah teguhnya iman seorang sahabat besar Nabi saw.

Hadis Nabi saw ini direalisasikan hampir 800 tahun kemudiannya oleh Sultan Muhammad Al Fatih, khalifah ke-7 Kerajaan Uthmaniyyah dan 150,000 orang tenteranya.

SULTAN MUHAMMAD AL-FATIH

Sultan Muhammad Al Fatih merupakan seorang pemimpin yang begitu istimewa. Hinggakan perihal tentang baginda pernah disebut Rasulullah SAW di dalam satu Hadisnya.

Sabda Rasulullah SAW ketika menggali Parit Khandaq; “..Constantinople (kini Istanbul) akan jatuh ke tangan tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tenteranya adalah sebaik-baik tentera……” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Apabila Nabi Muhammad s.a.w. menyebut bahawa Constantinople akan dibuka oleh raja dan tentera terbaik, kerajaan Islam sepanjang zaman telah berusaha menjadikannya kenyataan.

Umat Islam berlumba-lumba membebaskan Constantinople untuk mendapatkan penghormatan yang dijanjikan oleh Allah SWT di dalam Hadis Rasulullah tersebut. Walau bagaimanapun, kesemua kempen yang dilancarkan menemui kegagalan. Diantaranya, 5 kempen di zaman Kerajaan Umayyah, 1 kempen di zaman Kerajaan Abbasiyah dan 2 kempen di zaman Kerajaan Uthmaniyyah.

KISAH SAHABAT NABI

Di dalam salah sebuah kempen semasa zaman Kerajaan Umayyah, seorang sahabat besar Nabi SAW iaitu Abu Ayyub Al Ansary RA telah syahid dan dimakamkan di bawah dinding kubu Kota Constantinople di atas wasiatnya sendiri. Apabila ditanya kenapa beliau ingin dimakamkan di situ maka beliau menjawab, “Kerana aku ingin mendengar derapan tapak kaki kuda sebaik-baik raja yang akan mengetuai sebaik-baik tentera semasa mereka membebaskan Constantinople”.Begitulah teguhnya iman seorang sahabat besar Nabi saw.

Hadis Nabi saw ini direalisasikan hampir 800 tahun kemudiannya oleh Sultan Muhammad Al Fatih, khalifah ke-7 Kerajaan Uthmaniyyah dan 150,000 orang tenteranya.

Siapakah Sultan Muhammad Al Fatih? Apakah kehebatan Baginda dan tentera-tenteranya sehingga disebut “sebaik-baik raja” dan “sebaik-baik tentera” di dalam Hadis tersebut.

PENGENALAN

Sultan Muhammad al-Fateh dilahirkan pada 26 Rejab 833 hijrah bersamaan 20 April 1429 Masihi dan dibesarkan di Adirnah. Ayahnya, Sultan Murad II merupakan salah seorang pemimpin yang hebat dan tokoh pemerintah kerajaan Othmaniyah yang masyhur. Ibunya dikatakan seorang puteri raja berketurunan Nasrani.

Sejarah hidup baginda sebenarnya telah bermula hampir 800 tahun sebelum kelahirannya kerana telah disebut sebagai “sebaik-baik raja” di dalam Hadis tadi. Baginda juga dikenali dengan gelaran Muhammad Al Fatih dan Muhammad The Conqueror kerana kejayaannya membebaskan Constantinople. 


Beliau bukan sahaja hebat sebagai pemimpin malah nama beliau sebagai panglima perang, dikenali di benua Eropah. Mendengar namanya sahaja sudah mengundang gementar di hati musuh-musuhnya walaupun ketika itu beliau sudah 10 tahun meninggal dunia. Beliaulah pemerintah Islam pertama mendapat gelaran yang diberikan oleh Barat sebagai “Grand Seigneur” yang bermaksud pemimpin agung.

Baginda menaiki takhta ketika berusia 19 tahun dan memerintah selama 30 tahun (1451 – 1481). Baginda merupakan seorang negarawan ulung dan panglima tentera agung yang memimpin sendiri 25 kempen peperangan.

PENDIDIKAN

Baginda menerima pendidikan yang menyeluruh dan bersepadu. Di dalam bidang keagaman, gurunya adalah Syeikh Shamsuddin Al Wali dikatakan dari keturunan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. Di dalam ilmu peperangan pula, baginda diajar tentang tektik peperangan, memanah dan menunggang kuda oleh panglima-panglima tentera.

Di dalam bidang akademik pula, Baginda adalah seorang cendekiawan ulung di zamannya yang fasih bertutur dalam 7 bahasa iaitu Bahasa Arab, Latin, Greek, Serbia, Turki, Parsi dan Hebrew. Di dalam bidang Ilmu Pemerintahan pula, ayahanda Baginda , Sultan Murad II, dengan tujuan mendidik, semasa pergi bersuluk ke Pulau Magnesia, telah melantik Baginda yang baru berusia 12 tahun memangku jawatan Khalifah. Dalam usia semuda ini Baginda telah matang menangani tipu helah musuh.

KEPERIBADIAN

Baginda sentiasa bersifat tawadhu’ dan rendah diri . Semasa membina Benteng Rumeli Hissari, Baginda membuka baju dan serbannya, mengangkat batu dan pasir hingga ulamak-ulamak dan menteri-menteri terpaksa ikut sama bekerja

Baginda seorang yang sentiasa tenang, pendiam, berani, sabar, tegas dan kuat menyimpan rahsia pemerintahan. Baginda sangat cintakan ulamak dan selalu berbincang dengan mereka tentang permasalahan negara.

Sultan Muhammad al-Fateh memiliki keyakinan diri yang kuat. Selain itu, dia juga mempunyai pandangan jauh serta kepintaran yang tinggi. Malah Sultan Muhammad al-Fateh mampu menghadapi tekanan, keperitan, dan bebanan yang dihadapinya. Beliau seorang pemuda yang warak. Malah, jarang sekali beliau menunaikan solat, melainkan di masjid.

Sultan Muhammad al-Fateh digambarkan sebagai pemimpin berjiwa rakyat. Beliau lebih mengutamakan urusan negara dan masyarakat mengatasi kepentingan diri. Pada masa yang sama, beliau sering mendampingi ulama-ulama dan ilmuwan. Kedudukannya sebagai Sultan tidak menghalang minatnya untuk terus menimba ilmu dan pengalaman. Kehidupan beliau sebagai pemimpin digambarkan cukup sederhana. Malah beliau sangat memusuhi pembaziran. Oleh sebab itu, hidangan makanan dan cara berpakaiannya tidak terikat dengan peraturan-peraturan istana.

PERSIAPAN MEMBEBASKAN CONSTANTINOPLE

Selain itu, beliau banyak mengkaji dan mempelajari pengalaman Rasulullah s.a.w. dalam peperangan. Malah semangat kepahlawanan dan pengorbanan panglima perang Islam dahulu, banyak mempengaruhi jiwanya. Namun, Sultan Muhammad al-Fateh mewarisi sifat keberanian, kegagahan, kesabaran, dan semangat tidak putus asa ayahnya. Bahkan beliau juga mewarisi pengetahuan yang luas serta berkemahiran dalam menyusun strategi peperangan.

Mengkaji Strategi
Selama 2 tahun selepas menaiki takhta, baginda mengkaji pelan Kota Costantinople setiap malam bagi mengenal pasti titik kelemahannya. Baginda juga mengkaji sebab-sebab kegagalan kempen-kempen terdahulu serta berbincang dengan panglima-panglima perangnya tentang tentang strategi yang sesuai untuk digunakan. 

Pembinaan Angkatan Tentera
Beliau telah menyediakan mujahid seramai kira-kira 250,000 dan ini merupakan angka yang begitu besar jika dibandingkan dengan tentera negara lain di zaman itu. Para mujahid berkenaan diberikan latihan intensif dan sentiasa diperingatkan dengan pujian Rasulullah SAW kepada tentera yang akan menawan Costantinople itu nanti.

Pembinaan Peralatan Perang Moden
Sultan Muhammad Al-Fatih juga berusaha untuk mempertingkatkan kelengkapan senjatanya. Beliau telah menapatkan khidmat pakar membina meriam bernama Orban. Beberapa meriam telah dibina termasuk Meriam Diraja yang masyhur. Catatan menceritakan betapa meriam ini adalah yang terbesar di zaman berkenaan. Beratnya beratus tan dan memerlukan beratus tenaga tentera untuk mengangkutnya. Beliau juga menyediakan kira-kira 400 buah kapal laut untuk tujuan yang sama.

Pembinaan Benteng Rumeli Hissari

Benteng Rumeli Hissari dibina di tebing sebelah Eropah, lebih kurang 5 batu dari Kota Constantinople dimana Selat Bosphorus adalah yang paling sempit. Ia dibina bertentangan dengan Benteng Anadolu Hisar di tebing sebelah Asia yang telah dibina oleh Sultan Bayazid Yildirim dahulu. Benteng ini mengawal rapi kapal-kapal yang melintasi Selat Bosphorus.

Perjanjian Bersekutu
Sebelum serangan dibuat, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mengadakan perjanjian dengan musuh-musuh yang lain. Ini merupakan strategi yang penting supaya seluruh tenaga dapat ditumpukan kepada musuh yang satu tanpa ada sebarang ancaman yang berada di luar jangkaan. Perjanjian damai dibuat dengan pihak Wallachia, Serbia dan Hungary untuk memencilkan Constantinople apabila diserang nanti.

Pakar Motivasi
Baginda membawa bersama para ulamak dan pakar motivasi ke medan perang bagi membakar semangat jihad tenteranya. Sebaik sahaja menghampiri dinding kubu Kota Constantinople, Baginda mengarahkan dilaungkan Azan dan solat berjemaah. Tentera Byzantine gentar melihat 150,000 tentera Islam bersolat di belakang pemimpin mereka dengan laungan suara takbir memecah kesunyian alam.

MELANCARKAN SERANGAN KE ATAS CONSTANTINOPLE

Selepas melalui proses persiapan yang teliti, akhirnya Sultan Muhammad Al-Fatih telah tiba di hadapan kota Costantinople pada hari Khamis 26 Rabiul Awal 857H bersamaan 6 April 1453M. Di hadapan tentera yang menjangkau jumpa 250 ribu, Al-Fatih telah menyampaikan khutbah mengingatkan para mujahid tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah SWT dsb. Beliau juga membacakan ayat-ayat Al-Quran mengenainya serta hadith Nabi SAW tentang pembukaan kota Costantinople. Ini semua memberikan kesan semangat yang tinggi dan jitu pada bala tentera itu lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah SWT. Kehadiran para ulamak di tengah-tengah saf para mujahid itu juga menebalkan lagi keazaman mereka untuk menunaikan kewajipan jihad tersebut.

Baginda menghantar utusan kepada Raja Bizantin meminta beliau menyerah. Keengganan beliau mengakibatkan kota tersebut dikepung. Pada 19 April 1453, serangan dimulakan. Kota tersebut dihujani peluru meriam selama 48 hari. Setengah dinding luarnya rosak tetapi dinding tengahnya masih teguh.

Menara Bergerak
Seterusnya Baginda mengarahkan penggunaan menara bergerak yang lebih tinggi dari dinding kubu Byzantine dan memuatkan ratusan tentera. Tentera Byzantin berjaya memusnahkan menara tersebut setelah ianya menembusi dinding tengah kubu mereka.

Bantuan Dari Pope Vatican
Pope di Rome menghantar bantuan 5 buah armada yang dipenuhi dengan senjata dan tentera. Perairan Teluk Golden Horn direntang dengan rantai besi untuk menghalang kemaraan armada Usmaniyah. Ini menaikkan semula semangat tentera Bizantin.

Taktik Terhebat
Tentera Laut Othmaniyyah telah mencuba beberapa kali untuk melepasi rantai besi di pintu masuk Tanjung Emas. Dalam masa yang sama, panahan diarahkan kepada kapal-kapal Byzantine danEropah yang tiba untuk membantu. Walau bagaimana pun usaha ini tidak berjaya, dan ini memberikan semacam semangat di awalnya kepada penduduk Costantinople.

Kegembiraan mereka tidak lama. Keesokan paginya, mereka dikejutkan dengan kehadiran 72 buah kapal perang Usmaniyah di perairan Teluk Golden Horn. Ini adalah hasil kebijaksanaan Baginda mengangkut kapal-kapal ke atas gunung dan kemudian diluncurkan semula ke perairan Teluk Golden Horn. Taktik ini diakui sebagai antara tektik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri. Kapal-kapal itu kemudiannya membedil dinding pertahanan belakang kota.

Suatu yang menakjubkan, tentera Sultan Muhammad al-Fateh telah membawa kapal-kapalnya masuk ke perairan Tanjung Emas merentasi bukit melalui jalan darat! Taktik peperangan seperti ini tidak pernah dilakukan oleh mana-mana tentera sebelum ini. Tentera Uthmaniah dengan semangat dan kekuatan yang luar biasa telah berjaya menarik 70 kapal dari Selat Bosphorus ke Tanjung Emas. Tiada siapa yang dapat membayangkan bagaimana semua itu boleh berlaku hanya pada satu malam. Sedangkan mereka terpaksa melalui bukit yang begitu tinggi dengan jarak yang melebihi tiga batu. Sebahagian mereka menyangka bahawa tentera al-Fateh mendapat bantuan jin dan syaitan!

Kapal-kapal perang tentera Byzantin habis terbakar kerana bedilan meriam Uthmaniyah. Pertahanan Byzantin menjadi semakin lemah. Baginda mengambil kesempatan pada malamnya dengan memberikan semangat kepada tenteranya serta mengingatkan mereka kepada Hadis Rasulullah saw dan bersama-sama berdoa kepada Allah swt.

Memanjat dan Melastik Dinding Kota
Keesokan paginya tentera Usmaniyah cuba memanjat dinding dalam kubu dengan tangga dan cuba merobohkannya dengan lastik besar. Tentangan sengit pihak Byzantin menyebabkan ramai yang syahid. Baginda memerintahkan tenteranya berundur dan bedilan meriam diteruskan sehingga tengahari.

Karisma Seorang Pemimpin
Pengepungan selama 53 hari tanpa sebarang tanda-tanda kejayaan telah menimbulkan rasa bosan dan menghilangkan keyakinan tentera Baginda. Pada saat yang genting ini Baginda berucap menaikkan semangat tenteranya, “Wahai tenteraku, aku bersedia untuk mati di jalan Allah. Sesiapa yang mahu syahid ikutlah aku!”.

Mendengarkan itu, Hasan Ulubate, salah seorang tentera Baginda mengetuai sekumpulan kecil 30 tentera membuka dan melompat masuk ke dalam kubu musuh lantas memacak bendera Islam di situ. Mereka kesemuanya gugur syahid setelah dihujani anak panah musuh. Kemudian tentera-tentera Islam menyerbu bertali arus menembusi barisan pertahanan Byzantin sambil melaungkan kalimah AllahuAkbar.

Penawanan Constantinople
Pada 29 Mei 1453, Kota Constantinople jatuh ke tangan Islam. Baginda menukar namanya kepada Islambol (Islam keseluruhan) . Gereja Besar St Sophies ditukar kepada Masjid Aya Sofiya. Baginda dengan tawadhuknya melumurkan tanah ke dahinya lalu melakukan sujud syukur. Semenjak peristiwa inilah baginda diberi gelaran “Al Fatih” iaitu yang menang kerana kejayaannya
membebaskan Constantinople.

SEBAIK-BAIK RAJA DAN SEBAIK-BAIK TENTERA

Pada kali pertama solat Jumaat hendak didirikan, timbul pertanyaan siapa yang layak menjadi imam. Baginda memerintahkan kesemua tenteranya termasuk dirinya bangun lantas bertanya, “Siapa di antara kita sejak baligh hingga sekarang pernah meninggalkan solat fardhu walau sekali sila duduk!”. Tiada seorang pun yang duduk, kerana tidak seorang pun di antara mereka pernah
meninggalkan solat fardhu.

Baginda bertanya lagi, “Siapa di antara kita yang sejak baligh hingga kini pernah meninggalkan solat sunat rawatib sila duduk!”. Sebahagian daripada tenteranya duduk.

Kemudian Baginda bertanya lagi, “Siapa di antara kamu sejak baligh hingga ke saat ini pernah meninggalkan solat tahajjud walaupun satu malam, sila duduk!”. Kali ini semuanya duduk, kecuali Sultan Muhammad Al-Fatih sendiri. Baginda tidak pernah meninggalkan solat fardhu, Solat Sunat Rawatib dan Solat Tahajjud sejak baligh . Inilah dia anak didikan Syeikh Shamsuddin Al Wali. Bagindalah sebaik-baik raja yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah saw di dalam Hadisnya itu.

Benarlah sabda Nabi Muhammad SAW bahawa “..Constantinople (kini Istanbul) akan jatuh ke tangan tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tenteranya adalah sebaik-baik tentera……” (Hadis riwayat Imam Ahmad)... Sebaik-Baik Tentera - tidak ada seorang pun tentera Islam yang terpilih ketika itu pernah meninggalkan solat fardhu walau sekali sejak akhil baligh... Sebaik-baik Raja - Baginda tidak pernah meninggalkan solat fardhu, Solat Sunat Rawatib dan Solat Tahajjud sejak baligh...

SUMBANGAN

Selain kejayaan dalam bidang ketenteraan dan penaklukan wilayah, Sultan Muhammad al-Fateh juga berjasa dalam mengembangkan dakwah Islam ke benua Eropah. Melalui akhlak dan keperibadian beliau, ramai yang tertarik dan memeluk Islam. Hal ini berlaku pada hari kemenangan tenteranya, iaitu apabila beliau telah mengampunkan penduduk Kristian Kota Constantinople. Dengan sikap toleransi yang ditunjukkan itu, menyebabkan ada dalam kalangan paderi terus menyatakan keislaman mereka.

Sepanjang pemerintahannya, beliau tidak lupa membangunkan aspek fizikal dan rohani rakyatnya. Beliau telah membina Masjid al-Fath yang terkenal dengan gelaran Blue Mosque. Selain itu, beliau juga telah memulihkan semula peranan Masjid Aya Sofia sebagai mercu dan syiar Islam di Turki. Sultan Muhammad al-Fath meninggal dunia pada bulan Mei 1481 dan jenazahnya dikebumikan di Kota Constantinople.

MANGKAT

Baginda mangkat pada 3 Mei 1481. Banyak pendapat tentang sebab beliau meninggal dunia tetapi pendapat yang masyhur menyatakan beliau telah diracuni oleh tabib beliau Maesto Jakopa yang merupakan seorang yahudi. KetIka itu umurnya 46 tahun dan telah memerintah selama 26 tahun.


KONKLUSI

Marilah kita lihat faktor kecemerlangan dan kejayaan kepimpinan baginda:-

1. Keperibadian dan akhlak baginda mirip apa yang digambarkan sebagai keperibadian Islam yang unggul.
2. Baginda merupakan seorang yang begitu warak dan sempurna dalam melaksanakan tanggungjawab sebagai muslim serta cintakan Islam.
3. Memiliki Ilmu dan pengetahuan yang tinggi serta pelbagai yang melengkapkan baginda sebagai seorang pemimpin yang agung.
4. Mempunyai perancangan rapi dan strategi yang tersusun serta bersedia menghadapi apa sahaja kemungkinan bagi merealisasikan dan mencapai matlamat akhir yang diingini.
5. Memiliki ketokohan dan ciri-ciri sebagai seorang pemimpin yang sempurna dari pelbagai aspek yang diperlukan.

Semoga kita dapat mengambil segala kebaikan dan ikhtibar untuk kita berusaha menjadi pemimpin yang terbaik serta menjadikan kisah ini sebagai pembakar semangat dan motivasi dalam usaha memartabatkan bidang pengajian Islam ke mercu kegemilangan.

"PRAGMATIS Memimpin Dan Meneraju Kecemerlangan" 

Thursday, 2 October 2014

Turki 2 -Istanbul,Kusadasi,Konya

    Perjalanan dengan bas dari Bolu ke Istanbul hampir 3 jam  . Dia atas jambatan menuju Istanbul ,kebetulan hari ini adalah ahad merupakan public holiday Turki jadi ramai orang berehat di sepanjang jambatan.Kelihatan bot/cruise yang mewah di selat Bhosporus ini.Terdapat 3 jambatan di sini antaranya Galata yang ada restoren di bawahnya.

  
 Di sepanjang jalan ke Istanbul terdapat bangunan setinggi ini.Masjid kelihatan serupa macam Masjid biru identiti nya menggunakan marmar biru/kelabu dan jenis kubah yang serupa.Sekitar Istanbul terdapat banyak masjid kecil tetapi identiti serupa masjid biru.
Di atas jambatan ramai kaki pancing sedang memancing ,cara mereka menghabiskan masa lapang dan santai.
Memang banyak ikan di laut marmara ini walau airnya kelihatan hitam.

 Lanskap di tepi jalan yang menarik,tanaman bunga yang cantik.Ini lah ,Dorak Tour bersama Miss Gamtze yang cantik manis bila bertudung sebagai tourist guide,ex university student baru berusia 24 tahun.





 Tanah kubur Istanbul

Masjid yag banyak di sekitar Istanbul bahkan seluruh Turki dan binaannya sama bentuk dan warna seperti masjid biru.Galakta Bridge sama binaan dengan  P.Pinang Bridge.

EPHESUS CITY-KUSADASI

Kota Ephesus adalah peninggalan kerajaan Byzantium selepas Turki ditakluk oleh Al Fateh yang akhirnya mendirikan kerajaanUtmaniah/Ottomon.Kerajaan Byzantium adalah orang-orang Rom pada masa itu beragama keristian dan mempunyai banyak paderi dan mereka mendirikan gereja 








 Bergambar ramai ramai tu adalah bersama ahli rombongan yang lain kebanyakannya ahli lembaga pengarah persatuan nelayan Semarak,Tok Bali Kelantan. tembok batu di belakang tu adalah sebahagian kota Ephesus.


 

 

 


 
Setelah jam 7 malam adalah waktu berehat di hotel di kawasan Kusadasi.Hotel yang cantik lengkap dengan kolam renang tetapi hari dah malam hanya sesuai untuk berehat n tidur sambil mengemaskini koleksi gambar n whatsap.Dinner di hotel masih ada nasi, buah,kuih manis berbagai jenis.Suhu sangat dingin lebih kurang 22 degree Celcius.Malam kena pakai baju panas.

MEVLANA MUZESI-KONYA

 Keesokkan harinya kami dibawa ke muzium Mevlana or
Mevlana Muzesi.Sebelum masuk kami diberi tiket masuk dan ear phone
untuk dipakai.Kata Mek Payung di dalam muzium terlalu ramai pelancong jadi mudah didengar informasi dari Mek Payung jika melalui ear phone. Bila dipakai atau tak pakai sama saja kedengaran suaranya.


Di dalam muzium Mevlana dipamerkan buku-buku,alatan muzik,tempat memasak semasa pengajian di sekolah Mevlana.
Di sini juga ada kawasan perkuburan Mevlana dan keturunannya.






   Sempat kami bergambar ramai di depan Mevlana muzesi.Muzium ini banyak ditanam pokok bunga ros beranika warna n cantik sungguh.Buku-buku yang pernah digunakan untuk sekolah Mevlana dipamerkan di sini.Alatan muzik.kubur Mevlana n ayahnya juga ada di sini.Di belakang itu adalah kubur kaum kerabatnya. Batu nesannya tinggi dan besar patung lilin mengambarkan suasana masa persekolahan di sini oleh Mevlana dan ayahnya.
Dari penerangan Mek payung bapa Mevlana menyangkakan anaknya takut mati jadi sebelum meninggal dunia ayahnya berpesan membina kuburnya berdekatan kubur Mevlana.Kalu dilihat susunan kuburnya seolah olah ayahnya sedang memangku mevlana di saat kematiannya dan cuba menenangkan Mevlana ketika nazak.Sangkaan ayah Mevlana salah sama sekali rupa-rupanya Mevlana tidak takut mati malah sangat mencintai kematian kerana dengan kematian Mevlana rasa dia akan lebih dekat dengan Allah.Sebab itulah terciptanya dwirling dance...sebuah tarian berpusing-pusing sambil berzikir tercipta semasa Mevlana terlalu mengingati Allah.Mevlana begitu kusyu berzikir sambil berpusing-pusing.Sebagai mengingati perlakuan Mevlana tarian ini dikekalkan sebagai tradisi Turkish dan dipertontonkan kepada pelancong dan diajar di pusat pengajian Mevlana.Ketika persembahan pertunjukkan dwirlling dance dilakukan di dalam gua bawah tanah dan penonton disuruh diam tanpa bercakap-cakap atau bertepuk tangan untuk elakkkan gangguan kusyu berzikir.Selepas pertunjukkan kira-kira jam 9 malam penonton akan dijamu air  teh delima yang dicampur rempah.Yang menarik lagi my tourist guide bertanya
"are u feeling sad after the show?".Wou Turkish begitu menghayati puisi Mevlana.Di Turki memang ada kolej pengajian Mevlana dan Turkish begitu mencintai negara mereka,semangat nasionalisma begitu tinggi di Turki.Turkish tidak menganggungkan bahasa lain dari Turkish bahkan bahasa inggeris pun lemah sehingga ketika kita bertutur atau jual beli terpaksa bagai ayam n itik dan gunalah kalkulator.

Museum Mevlana Jalaluddin Rumi, Konya
Jalaludin Rumi atau nama lengkapnya Maulana/ Mevlana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri adalah sang pujangga sufi dari tanah Persia. Selain penyair dia juga tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Lahir pada 30 September 1207 Masehi di Balkh sebuah kota kecil di kota Khurasan, Afghanistan dan meninggal pada 17 Desember 1273 Masehi di Konya ,Turki.

Mevlana-and-Sham
Mevlana Rumi atau Jalaluddin Rumi, mengekspresikannya tulisannya dalam bahasa cinta yang syarat makna. Melalui puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. Dalam puisinya Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
Kumpulan puisi Rumi yang terkenal bernama al-Matsnawi al-Maknawi. Konon adalah sebuah revolusi terhadap Ilmu kalam yang sudah kehilangan semangat dan kekuatannya. Isinya juga mengeritik langkah dan arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan mengkultuskan rasio.
Ciri khas lain yang membedakan puisi Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide.
Tempat dimana Rumi mendirikan sekolah dan tempat dimana kemudian beliau dimakamkan itulah kemudian didirikan museum Mevlana.

 

 semasa menyaksikan pesembahan tarian sufi semua penonton dikehendaki berada dalam keadaan senyap.
Whirling Darvishes (100 USD perenterence) tetapi dengan pakej Andalusia tak pelu beli tiket kerana telah dimasukkan dalam harga pakej.
Tarian Sufi ini diiringi bacaan Al Quran dan puji-pujian kepada Rasulullah SAW.
Bangunan muzium Mevlana ini besar dan berkubah turqoise kelihatan seperti masjid besar tapi sebenarnya sebuah makam agung berhias indah untuk pendita dan pelajarnya.